TEORI PERILAKU PRODUSEN (PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO)
- Apa Itu Teori Perilaku Produsen? 👀
Pada saat melakukan kegiatan produksinya, pihak produsen akan melakukan sejumlah hal agar dapat menghasilkan produk secara efisien. Hal-hal inilah yang kemudian ditelaah lebih lanjut lewat teori perilaku produsen.
Secara garis besar, dalam teori ini, dijelaskan perilaku produsen yang menghasilkan produk untuk mencapai tingkat efisiensi dalam kegiatan produksi yang dilakukannya. Tentu saja demi mendapatkan keuntungan, produsen akan berupaya untuk menghasilkan produk sebaik-baiknya tanpa menggunakan faktor produksi secara berlebihan alias tetap efisien!
Dalam kegiatan produksi sendiri, ada beberapa komponen yang perlu dipikirkan produsen supaya dapat mencapai efisiensi, misalnya transportasi produk output, penyimpanan, periklanan, dan lainnya.
Terdapat sejumlah ahli yang mengartikan apa itu perilaku produsen. Muhammad menjabarkan perilaku produsen sebagai tindakan yang dilakukan oleh para produsen untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara menghasilkan produk dengan biaya yang paling sedikit dan menggunakan faktor-faktor maupun variabel yang memiliki pengaruh kuat di dalamnya.
Sedangkan Monzer Kahf, seorang pakar ekonomi Islam mendefinisikan perilaku produsen sebagai kegiatan manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan, baik itu kesejahteraan duniawi maupun akhirat melalui penerapan standar moral yang sesuai dengan ajaran Islam.
Jadi kurang lebih, perilaku produsen adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk bisa mendapatkan keuntungan, dengan biaya seminimal mungkin, melalui proses yang memanfaatkan faktor-faktor tertentu.
- Faktor-faktor Perilaku Produsen
Dalam kegiatan produksinya, terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi perilaku produsen. Faktor yang mempengaruhi perilaku produsen di antaranya adalah lingkungan, perbedaan individu, hingga proses psikologis. Pengaruh lingkungan meliputi kelas sosial dan budaya sekitar. Produsen yang berasal dari kelas ekonomi atas akan cenderung berbeda dengan produsen yang berasal dari kelas ekonomi menengah ke bawah. Sebab, keduanya punya faktor penghambat yang berbeda dalam menjalankan proses produksinya.
Lalu, perbedaan individu juga dapat memengaruhi kegiatan produksi karena tiap orang memiliki motivasi, gaya hidup, hingga kepribadian yang berbeda. Hal ini kemudian akan membedakan gaya dan kegiatan produksi yang dilakukan. Sementara itu, proses psikologis dapat memengaruhi perilaku produsen karena tiap produsen memiliki cara sendiri dalam mengolah informasi dan menganalisis permintaan dari konsumen.
BELAJAR DECK,,, 😇😇😇

Komentar
Posting Komentar